Terkadang cukup banyak orang tua yang kerepotan dalam hal memberi
makan buah hatinya ketika masih balita. Nafsu makan balita memang
berbeda-beda, ada yang gampang dan ada yang susah jika tiba waktunya
makan. Anak balita yang tergolong susah makan akan membuat orang tua
sering kewalahan, bahkan hampir kehilangan akal untuk membujuknya makan.
Namun akhirnya hasil penelitian Y.Wadodo, pada pusat penelitian dan
pengembangan gizi di bogor, tahun lalu membawa kabar gembira bagi orang
tua yang memiliki anak balita yang susah makan ia melaporkan bahwa
pemberian madu secara teratur setiap hari dapat menurunkan tingkat
morbiditas (panas dan pilek) dan memperbaiki nafsu makan anak balita.
Hasil penelitian menunjukkan, tingkat morbiditas terhadap panas dan
pilek
kelompok madu (sebagai sampel ) menurun, nafsu makan meningkat,
porsi dan frekuensi makan bertambah, sehingga konsumsi energi dan
protein mereka juga meningkat dibandingkan kelompok sirup (sebagai
kontrol)
Penelitian tersebut menghasilkan dua kesimpulan :
Pertama : madu merupakan makanan yang kaya gizi sedangkan gula hanya mengandung energi/ kalori
Kedua : madu ternyata juga mengandung senyawa yang bersifat antibiotik
Kandungan gizi utama madu adalah aneka senyawa karbohidrat seperti
gula fruktosa (41%), glukosa ( 35% ), sukrosa ( 1,9% ) dan dekstrin (
1,5% ) karbohidrat madu ikut menambah pasokan sebagian energi yang
diperlukan balita.
Kadar protein dalam madu relatif kecil, sekitar 2,6%. Namun kandungan
asam aminonya cukup beragam, baik asam amino ensesial maupun non
esensial. Asam amino tersebut turut pula memasok sebagian keperluan
protein tubuh balita. vitamin yang terdapat dalam madu antara lain
vitamin B1, B2, B3, B6, dan vitamin C. Sementara mineral yang terkandung
dalam madu antara lain kalium, natrium, kalsium, magnesium, besi,
tembaga, fosfor dan sulfit. Meski jumlahnya relatif sedikit, mineral
madu merupakan mineral ideal bagi tubuh manusia karena imbangan dan
jumlah mineral madu mendekati yang terdapat oleh darah manusia.
Penelitian menunjukkan, madu juga mengandung pertumbuhan. Dilaporkan,
stek batang pohon yang dicelupkan dalam madu akan lebih cepat berakar
dan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan stek yang ditanam tanpa
bantuan madu. Madu juga mengandung zat antibiotik, kandungan ini
merupakan salah satu keunikan madu. Penelitian Peter. C. Molan (1992)
penelitian dari Departemen of Biologikal Seinces, University of Waikoto,
di Hamilton Selandia Baru membuktikan, madu mengandung zat antibiotik
yang aktif melawan serangan berbagai patogen penyebab penyakit.
Takaran Minum Madu
Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari madu – cairan manis yang menjadi cadangan makanan koloni lebah ini, konsumsinya harus secara teratur. Dalam penelitian Widodo tersebut balita sampel diberi madu sebanyak 20gram setiap hari.
Madu tersebut tidak dianjurkan untuk bayi usia 0-4 bulan, karena
makanan pertama dan utama untuk mereka adalah air susu ibu ( ASI )
setelah usia 4 bulan baru boleh diberi madu sering pemberian makanan
tambahan sesuai anjuran.
Menurut Muhilal, 2-3 sendok makan madu dua kali sehari sudah cukup memadai untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh, namun untuk pengobatan dan penyembuhan atau pengobatan, madu lebih baik dikonsumsi dalam bentuk larutan dalam air karena akan mudah peyerapannya di dalam tubuh. Madu tersebut sebaiknya dikonsumsi dua jam sebelum makan atau tiga jam sesudahnya.
sumber: http://manfaatmadu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar